ibu bermata satu (part 6)

ternyata dia ialah ibuku.tubuhnya yang kaku menggengam erat sepucuk surat.tapi aku tidak melihat dia mengeluarkan air mata. ia memegang surat di tangannya.sepucuk surat untukku.aku tidak menghiraukannya,namun aku amat ingin mengetahui tentang surat itu.
 
  manalah tahu ia merupakan surat wasiat tanah ibu buatku.maklumlah aku anak tunggalnya.maka akulah yang layak mewarisi hartanya.aku cabut surat itu dari genggamannya lalu membacanya setiap baris yang tertulis hasil tulisa tangan ibuku.
  sambung part 7
 

Comments

Popular posts from this blog

Salehuddin Al-Ayyubi dan Sultan Muhammad Al-Fateh